10 Des 2014

7 Kata dalam Bahasa Indonesia yang Sering Terbalik Artinya

Quote:
Maaf ya gan, ane kurang bisa
ngelawak ato bisa dibilang garing,
jadi buat Intronya langsung aja
fokus kearah tujuan thread ini.
dalam semangat mengampanyekan
penggunaan
bahasa yang benar sebagai
kebanggaan orang indonesia gan
#oya lupa, Awal ide ane buat
thread ini gara2 ane ketemu temen
ane yang gaya ngomongnya tinggi
banget, tapi sayang ngomongnya
nggak sinkron. Dan setelah ane
search akhirnya ketemu gan
penggunaan kata2 yang terkadang
kita sebagai orang Indonesia
sendiri salah ngucapinnya/kebalik
maknanya.
Nahh dari sumber terpercaya ini
udah dikumpulin beberapa kata
dalam bahasa Indonesia yang
sering terbalik artinya. Misalnya,
kata-kata yang bermakna positif
diartikan negatif, atau sebaliknya.
Dalam keseharian kita, ada banyak
kata yang sudah telanjur salah
digunakan. Kalau kita mau tetap
berpedoman pada KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), sudah
seharusnyalah kita memperbaiki
kesalahan seperti ini. Nah, berikut
ini sedikitnya 7 kata dalam bahasa
kita yang pengertiannya sering
kita
balik gan. Oke langsung aja, Lets
Gan!

1. ABSEN
Quote:
“Absen” adalah kata kerja yang
artinya tidak hadir . Kalau kita
berkata, “Saya mau absen dulu”
untuk menyampaikan maksud
bahwa
kita hendak mendaftarkan
kehadiran kita, penggunaan kata
“absen” jelas tidak tepat. Kalimat
itu berarti saya berencana untuk
bolos/tidak hadir. Sebaiknya
katakan, “Saya mau mendaftarkan
kehadiran.”

2. ACUH
Quote:
Di sebuah media, dalam satu
beritanya yang berjudul Acuhkan
Permintaan Maaf Wakil PM,
Pendemo Ngotot Terus Berunjuk
Rasa tulisan
dimulai dengan kalimat,
“Demonstran mengacuhkan
permintaan maaf pemerintah”
dengan maksud bahwa pendemo
mencueki atau tidak memedulikan
permintaan maaf tersebut.
Padahal, kata kerja “acuh” berarti
peduli/ mengindahkan . Kalimat itu
seharusnya berbunyi :
“Demonstran tidak mengacuhkan
permintaan maaf pemerintah” yang
artinya demonstran tidak
memedulikan permintaan maaf
pemerintah.

3. ABAI
[QOUTE]
Nah, kasus untuk kata “abai” ini
kebalikan dari kasus “acuh” di
atas. Kata kerja “mengabaikan”
berarti tidak memedulikan, tidak
mengindahkan . Kalau penggunaan
kata “mengacuhkan” sering absen
negasinya, penggunaan kata
“mengabaikan” sering disertai kata
depan “tidak” yang sebenarnya
tidak diperlukan. Sebagai alternatif
contoh kalimat di atas, kita bisa
menggunakan kata “mengabaikan”:
Demonstran mengabaikan
permintaan maaf pemerintah.

4. GEMING
Quote:
Ungkapan “diam tak bergeming”
sering kita dengar, dan begitu
seringnya sampai kita tidak sadar
kalau ungkapan tersebut
sebetulnya salah kaprah! “Geming”
adalah kata kerja yang berarti
tidak bergerak sedikit pun .
Gunakan “bergeming” saja:
"Meskipun pertunjukan itu
berakhir gemilang, penonton tetap
bergeming. Jangan salah lagi ya !

5. KASATMATA
Quote:
Lebih bernilai daripada pesona
lahiriah adalah keindahan yang
kasat mata . Kalimat ini dalam
maknanya. Tapi sayang, ada 2
kesalahan dalam penggunaan kata
“kasatmata”. Yang pertama, perlu
diketahui bahwa “kasatmata”
adalah satu kata. Yang kedua,
artinya adalah dapat [b[dilihat/
konkret[/b], jadi untuk merujuk ke
pengertian tidak tampak oleh mata
kita harus menambahkan negasi
“tidak” :Lebih bernilai daripada
pesona lahiriah adalah keindahan
yang tidak kasatmata.

6. SENONOH
Quote:
“Senonoh” dalam KBBI berarti
tidak terpuji . Jadi, jangan ikuti
banyak media cetak yang masih
sering menggunakan istilah
“perbuatan tidak senonoh”. Cukup
gunakan “perbuatan senonoh”
untuk merujuk ke pengertian
“perbuatan tidak terpuji”.

7. SERONOK
Quote:
Ini dia kata yang sudah telanjur
mendapatkan konotasi negatif dari
pengguna bahasa Indonesia. Sejak
kapan ya kata “seronok” ini jadi
memiliki arti yang tidak
menyenangkan? Kita melekatkan
atribut “seronok” pada hal-hal
yang
mencolok mata, seperti pada
penampilan dengan tata rias yang
tebal, pakaian yang berwarna
menyala dan terbuka, perhiasan
yang terlalu ramai, dsb. Padahal,
kata sifat ini berarti enak dilihat. :
“Selebriti itu berpenampilan
seronok” berarti selebriti itu
berpenampilan indah/enak dilihat.

Quote:
NAH AYO GAN dimulai dari
sekarang kita mulai gunakan
ketujuh kata di atas dengan benar
untuk menghindari kekeliruan atau
kesalahpahaman, dan juga sebagai
bentuk kepedulian kita terhadap
bahasa ibu yang kita cintai ini !
Masa kita
orang indonesia, salah nyebut
bahasa indonesia ? kan malu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar