27 Nov 2014

Cerita horor di penjara part 2

Part 2

Nah ini hari keberapa ane kerja
(lupa) tapi masih dalam minggu
pertama ane pertama kali kerja.
Nah yang ngalamin ini adalah
teman ane namanya TJ.
Sepeti biasanya kami apel malam
jam 7 dan mengecek jumlah para
napi dan tahanan di dalam. Kami
berjaga hanya lima orang termasuk
Komandan Regu Jaga (Dan Regu)
dan 4 orang Tenaga Pengamanan
plus 7 Orang Tahanan Pendamping
(Tanping). Nah seperti biasanya
ane berada di Post. Kebetulan ane
dapat post 2 dan teman ane Post
4. Pos 1 dan 4 tingginya kurang
lebih empat meter jadi kami bisa
memantau sekeliling penjara dari
atas. Memang hanya Post 2 dan 4
yang diisi, sedang sisanya dibiarin
kosong. Pos 1 dan 3 enggak ada
lampunya di bagian dalam maupun
luar. Lampu hanya ada di bagian
atap balkon pos dibagian kanan,
otomatis yang nampak terang
hanya pagar penjara di bagian
samping. Nah kita sering was-was
kalau menghadap ke Pos 3 atau 1
karena memang saling berhadapan
begitu (lihat denah). Dan juga kita
harus menjaga pos 1 dan 3 dari
para napi dan tahanan yang
kemungkinan mendekat.
Setelah abis cerita ngolor ngidul
di Pos Danregu. Ane dan TJ naik
ke post masing-masing karena
giliran kami berjaga kira-kira 4 jam
sekali gantian di pos. Ane
gantikan NS Pos 2, dan TJ
gantikan M di Pos 4. Teman ane si
TJ ini hobi banget main gitar di
Pos dan kalau di Pos TJ senang
sekali memijit tombol HT (alat
komunikasi) agar suaranya
didengar sama kami saat dia
sedang main gitar. Jam sudah
menunjukkan pukul 1 malam, nah
kami mendengar melalui HT, ada
suara besi-besi (kami kira pagar
penjara) dipukul beberapa kali dari
HT Pos 4 di seberang sana. ane
kira Tanping sedang patroli
keliling bersama teman ane yang
lain. Dan teman ane yang bernama
TJ tersebut tiba-tiba saja
mendadak diam. Kemudian
danregu mengejek kawan kami
yang bernama TJ itu bahwa
suaranya cempreng sembari
bercanda, namun si TJ gada
bersuara sama sekali. Danregu
memanggil melalui HT tu kawan
untuk melapor, namun dia diam
saja. Merasa gak enak, ane
disuruh untuk melihat dari pos 2
ada apa dengan pos 4. Ane lihat
teman ane itu menghadap
belakang Pos 4 sambil terdiam.
Ane memanggilnya berulang kali
dan dia tiba-tiba dia jatuh
(merebah) ke lantai balkon/ teras
pos. Ane katakan sama dan regu,
bahwa si TJ tiba-tiba pingsan.
Nah, Danregu lalu memerintahkan
NS dan M beserta dua Tanping
untuk naik ke atas. Akhirnya
mereka menggotong si TJ turun
dan membawa dia ke Pos Danregu.
Ane pun ikut turun dari Pos 2
menuju Pos Danregu.
Nah oleh Danregu, sambil dibaca-
bacakan di air, dibasuhlah wajah
si TJ kawan ane tu. Wajahnya
pucat kali seperti orang yang
sedang nahan boker 5 tahun. Kami
semua tertawa. Ane kira dia nahan
makan sampai 4 hari atau
suaranya tercekik.
Akhirnya dengan nafas tersengal-
sengal kawan ane itu bercerita
begini :
"Lagi asyik-asyiknya aku main
Gitar, tiba-tiba ada yang mukul-
mukul pagar luar penjara (masih di
dalam tembok). Aku kira ada
tanping yang mau ngerjain aku
Pak. Kemudian aku maki-maki tuh
napi dengan segala sumpah
serapah. Tiba-tiba saja ada suara
perempuan yang manggil-manggil
aku dari balik semak-semak di
belakang Pos 4 ini. Kukira kalian
sedang ngerjain aku. Yaudah aku
bilang aja 'Gak Takut. Gak Takut.
Setan Gundul pun aku gak takut',
tapi suara itu gak mau berhenti
dan karena kesal kuambil batu
kerikil di atas pos itu dan
kulempar ke belakang tanpa
menoleh. Eh, batu itu dilempar lagi
kena kepalaku" kata kawanku TJ
ini sambil terbata-bata. Lalu Dan
regu memberi minum kembali
kepada kawanku itu. Setlah
nafasnya selesai terengah-engah,
dia melanjutkan ceritanya
"karena kesal aku pak, kulihat
siapa yang melempar kepalaku itu,
nah...." dia diam lagi. menarik
nafas lalu dia bilang "ada
perempuan cantik sekali pak di
bawah pos 4 di lantai bawah (di
luar tembok). Aku tanya 'kau
siapa?' dia cuma ketawa aja, aku
langsung berfikir mana mungkin
ada orang yang berani di pos 4
luar ini wong ini semua isinya
semak belukar. Sembari tertawa
aku liat badannya cuman separuh,
dibagian bawahnya nampak darah
berceceran. Padahal semak itu
gelap gulita pak, tapi perempuan
itu badannya bercahaya putih,
wajahnya cantik dan memakai
duster putih. Gigi-giginya tajam
dan berdarah juga" kemudian
kawan ane itu mohon-mohon
sama danregu untuk gak usah
kembali lagi ke pos 4 itu. Dan regu
ane langsung memberi nama untuk
tu perempuan cantik si Bibir Merah
sambil ketawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar